BlogNews

Situs Orang Kayo Hitam, Destinasi Wisata Religi Kerap Didatangi Peziarah dari Nusantara. 

×

Situs Orang Kayo Hitam, Destinasi Wisata Religi Kerap Didatangi Peziarah dari Nusantara. 

Sebarkan artikel ini

MUARASABAK – Situs makam orang Kayo Hitam menjadi destinasi wisata religi dari belahan Nusantara yang ada di Kabupaten Tanjab Timur.

Namun, karena ada beberapa faktor permasalahan, sehingga membuat situs ini sepi dari pengunjung.

Dari sekian banyaknya situs yang ada di Kabupaten Tanjab Timur. Situs Orang Kayo Hitam menjadi salah satu situs yang banyak disorot, baik oleh pemerintah lokal maupun wisatawan dari berbagai daerah.

Dimana, situs bersejarah ini letaknya tak jauh dari sungai Batanghari, sehingga situs yang sangat penting ini sering kali tertimbun oleh lumpur dari Sungai. Namun, masyarakat setempat kerap membersihkan situs tersebut dikala musim panas tiba.

Dilokasi itu, ada empat makam yang tergabung dalam satu bangunan, yakni makam Orang Kayo Hitam, Makam istrinya bernama Puteri Mayang Mangurai, Makam kucing yang menjadi peliharaan Orang Kayo Hitam dan sebuah makam dari juru kunci yang dahulu kala menjaga makam rang kayo hitam yang bernama Datuk Daur.

Ismail, merupakan juru pelihara makam orang Kayo Hitam dari beberapa generasi, dirinya menyatakan bahwa makam Orang kayo Hitam memiliki panjang mencapai 4,8 meter, dan beliau adalah Raja Melayu Jambi anak dari Datuk Paduko Berhalo yang mangkat pada abad ke-15.

“Pada masanya Orang Kayo Hitam ini dikenal sebagai sosok pemberani dan sakti,” jelasnya.

Menurut Ismail, makan Orang Kayo hitam adalah situs bersejarah kebanggaan bagi masyarakat kabupaten Tanjung Jabung Timur dan menjadi salah satu wisata religi. Sehingga kerap didatangi ratusan peziarah dari berbagai daerah di nusantara setiap tahunnya.

Akan tetapi pada saat liburan tahun ini, justru situs tersebut sepi dari pengunjung dan biasanya mulai dipadati pengunjung pasca hari lebaran. Sepinya kunjungan situs ini disebabkan masih banyaknya ruas jalan yang rusak parah menuju lokasi tersebut.

“Salah satu alasan, kenapa situs bersejarah ini sepi dari pengunjung, yakni jarak tempuh yang cukup jauh, serta masih banyaknya ruas jalan yang rusak menuju kelokasi ini, sehingga mereka segan untuk datang,” ucapnya.

Dengan menjadi salah satu tempat wisata religi dari berbagai belahan Nusantara, Ismail berharap adanya perhatian dari pihak terkait akan kondisi jalan menuju Kecamatan Berbak ini sendiri segera diperbaiki.

“Kami berharap, adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi terkait kondisi jalan menuju ke makam orang kayo hitam, karena selama ini, para pengunjung jika ingin sampai ke makam, kebanyakan mereka menggunakan transportasi air,” ucapnya. (netinfo/ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *