Jambi, netinfo.id — Seekor Harimau Sumatera yang sebelumnya dievakuasi tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada 13 Mei 2025 karena luka akibat jerat, dinyatakan mati pada Senin malam, 9 Juni 2025, sekitar pukul 21.45 WIB.
Sebelum mati, HS menunjukkan gejala memburuk seperti muntah, buang air besar (BAB) berdarah, hilang nafsu makan, dan tubuh lemas. Harimau juga menunjukkan gejala inkoordinasi gerak serta lebih sering berendam di kolam bak air.
Tim medis telah berupaya melakukan pemberian obat lewat injeksi dan merencanakan relokasi ke kandang kecil untuk tindakan lanjutan, namun kondisi HS semakin menurun dan akhirnya mati sebelum tindakan medis dapat dilaksanakan.
Kronologi Penanganan:
Pada 13 Mei 2025 Harimau dievakuasi dari lokasi jerat oleh tim gabungan, kemudian operasi lanjutan dilakukan dan cast pelindung luka dipasang.
28 Mei 2025 Cast pelindung terlepas, dan kondisi membaik, nafsu makan meningkat, dan HS responsif.
4 Juni 2025 Luka kembali meradang, muncul jaringan nekrotik dan luka baru di kaki belakang kanan, tapi HS tetap makan dan buang air seperti biasa dan luka mulai menunjukkan tanda perbaikan. HS masih responsif.
9 Juni 2025 Kondisi menurun drastis. HS muntah, BAB berdarah, tidak mau makan, dan tidak merespon. Dinyatakan mati pada malam hari.