Ekspektasi tersebut turut menurunkan permintaan terhadap dolar AS, seiring meningkatnya selera risiko investor.
Di sisi lain, pelemahan dolar AS turut dipengaruhi oleh data ekonomi domestik AS, terutama penjualan rumah second yang tercatat turun menjadi 3,93 juta unit pada Juni 2025.
Angka ini merupakan yang terendah sejak September 2024, setelah sebelumnya berada di level 4,04 juta unit.
Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia pada Rabu (23/7) tercatat mengalami kenaikan tipis sebesar 1 basis poin (bps). Yield tenor 5 tahun berada di level 6,06 persen, tenor 10 tahun di 6,50 persen, dan tenor 15 serta 20 tahun di level 6,90 persen.(*)