Aksesibilitas mereka terhadap informasi harus dilindungi. Negara, termasuk kepolisian, justru membutuhkan kerja-kerja jurnalisme,” tambahnya.
Choirul pun mendesak agar kejadian seperti ini tak terulang. “Kami menyayangkan itu, harus ada evaluasi. Humas maupun Polda perlu menjelaskan kenapa bisa sampai terjadi. Sekali lagi, jurnalisme itu penting, termasuk bagi Polri sendiri,” tegasnya.
Seperti diketahui, wartawan Kompas.com, Detik.com, dan Jambi TV sempat dilarang meliput serta melakukan doorstop ke Komisi III DPR. Mereka bahkan didorong menjauh ketika hendak mengulik isu sensitif: reformasi Polri dan RUU Perampasan Aset.(*)