Jakarta, netinfo.id – Dunia perumahsakitan lagi-lagi heboh. Kementerian Kesehatan RI baru aja ngumumin hasil monitoring dan evaluasi (monev) akreditasi tahun 2025. Hasilnya? Dari 8 rumah sakit yang dicek, cuma satu yang aman, sisanya 7 malah jeblok.
Bayangin aja, 5 RS yang tadinya bangga dengan status Paripurna terpaksa nurun jadi Utama, 1 RS jatuh ke level Madya, dan 1 lagi langsung keok, nggak terakreditasi.
Nah, rumah sakit yang apes itu adalah RS Erni Medika Jambi. Tadinya masih Madya, sekarang hilang dari daftar. Sementara yang bisa ketawa lega cuma RS Pratama Kota Yogyakarta, satu-satunya yang tetap kinclong di level Paripurna.
Daftar RS yang Turun Kelas:
RSUD Jati Sampurna (Bekasi, Jabar) → Paripurna ➝ Utama
RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin (Indramayu, Jabar) → Paripurna ➝ Utama
RSUD Paku Haji (Tangerang, Banten) → Paripurna ➝ Utama
RSUD Bantar Gebang (Bekasi, Jabar) → Paripurna ➝ Utama
RSUD Sariningsih (Bandung, Jabar) → Paripurna ➝ Utama
RSUD Mayjen H.M. Ryacudu (Lampung Utara) → Utama ➝ Madya
RS Erni Medika (Jambi) → Madya ➝ Tak Terakreditasi
Apa kata RS Erni Medika?
Humas mereka, Nurhadi, nggak mau larut dalam drama.
“Kita nggak diem aja kok, bakal ajukan lagi dan beresin semua syarat. Biar RS makin cakep pelayanannya, operasional normal lagi, dan bisa nolong masyarakat,” ujarnya, penuh optimis.
Pemkot Jambi Angkat Bicara
Wali Kota Jambi, dr Maulana, juga angkat tangan (tapi bukan nyerah). Katanya, Dinas Kesehatan bakal ngecek semua aspek – dari akreditasi, syarat teknis, sampai aturan yang seabrek itu.
“Nanti kita bahas bareng sama provinsi dan Kemenkes. Saya akan putuskan langkah lanjutannya setelah ada kajian yang bener-bener komprehensif,” tegasnya.
Singkatnya, beberapa RS lagi “turun pangkat”, ada yang masih bertahan, dan ada juga yang kepleset sampai keluar jalur. Tinggal ditunggu, apakah RS yang jatuh bisa bangkit lagi atau makin tenggelam di tumpukan berkas akreditasi.(*)